Rabu, 09 Maret 2016
Makalah Ilmu Budaya Dasar
"Manusia Dan Kebudayaan"
Nama : Arjuna Cesa Abednego ( 51415029 )
Kelas : 1IA08
Fakultas : Teknologi Industri
"Manusia dan Kebudayaan"
A. Manusia
Manusia
di alam ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi.
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan
atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (
ilmu ekonomi ), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri
sendiri ( sosiologi ), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik
), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus ( filsafat ) dan lain
sebagainya.
Dari
definisi-definisi tersebut kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat
dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Tapi apa itu
manusia sebenarnya ? .
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba
dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
c. Ruh yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara
spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual
yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafs dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri
sendiri.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan
paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang
menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara
instingual menentukan proses – proses ketidak sadaran.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali
dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karna
perannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat
dimengerti oleh orang lain. Ego diatur oleh prinsip realistas. Ego sadar akan tuntutan
lingkungan luar dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingual Id dapat
dipuaskan dengan cara ygn dapat diterima.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul
kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang
secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan
eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima
oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar
diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik
aspek negatif maupun positif dan standar moral tingkah laku ini
diwakilkan atau ditunjukan oleh superego.
Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah
laku manusia.
B. Hakekat Manusia
1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh
adalah materi yang dapat dilihat dan diraba dan wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu meninggal makan tubuh dan jasadnya akan lenyap.
2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak di peradaban dan kebudayaan nya,
karna manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak
yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dalam perasaan, manusia mempunyai perasaan
rohani. Perasaan rohani adalah peraasaan luhur yang hanya terdapat pada
manusia, misalnya :
-
Perasaan
intelektual yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
-
Perasaan etis
yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan
-
Perasaan estetis
yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan
-
Perasaan diri
yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karna ada manusia yang lebih
dari nya
-
Perasaan sosial yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat
-
Perasaan religus
yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama
3. makhluk bioktural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi
faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat
dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi,
patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya dan sebagainya. Sebagai
makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi : kemasyarakatan,
kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan
sebagainya.
4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan ( ekologi ), mempunyai kualitas dan martabat karna kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran
“eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah
makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya ( ekologi ), memiliki
sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula. Manusia mempunyai tiga
taraf yaitu estetis, etis dan religius.
C.
Kepribadian Bangsa Timur
Francis
L. K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikkan dalam dirinya
keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan
kesusastraan cina klasik. Karya tulisnya berjudul Psychological Homeostatis
Cina Klasik.
Ilmu
psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep
individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa
manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu
sebagai analisis tersendiri.
Sampai sekarang, ilmu psikologi di negara-negara barat
itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna
isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengukur
secara detail variasi isi jiwa individu itu.
Menurut Francis L. K Hsu, makhluk manusia masih
memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan
rohanian yang bersifat fundamental dalam hidup manusia.
D.
Pengertian Kebudayaan
Pengertian
kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh
sarjana-sarjaa bidang sosial budaya diseluruh dunia. Seperti dua orang
antropologi terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Broinslaw Malinowski
mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di
dalam masyarakat ditentukan adanaya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat
itu.
Kebudayaan
jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere
yang bererti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal atau budi manusia dengan
tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggal nya atau dapat pula diartikan
segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di
dalam lingkungannya.
Dibawah ini adalah definisi kebudayaan menurut pakar
dibidangnya :
1. Menurut
E. B. Taylor : kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup
pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan
lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Menurut
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi : kebudayaan sebagai
semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
3. Menurut
Sutan Takdir Alisyahbana : kebudayaan
adalah manifestasi dari cara berpikir.
4. Menurut
Koentjaraningrat : kebudayaan
berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan
belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
Secara
praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama ( vital ).
E.
Unsur – Unsur Kebudayaan
Terdapat tujuh unsur kebudayaan universal yang terdapat
pada karya C. Kluckhohn yang berjudul Universal Categories of Culture, yaitu :
1. Sistem Religi (
Sistem Kepercayaan )
2. Sistem Organisasi
kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian
hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan
Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
F.
Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud
yaitu :
1. Kompleks gagasan,
konsep dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem
budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala
manusia yang menganutnya atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga
masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi
menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan iseal
sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penuis warga
masyarakat yang bersangkutan.
2. Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas
manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau
diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi.
Aktivitas manusia yang
saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai
hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut
menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk
fisik yang konkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang
diam sampai pada benda yang bergerak.
Ketiga wujud dari kebudayaan tadi dalam kenyataan
kehidupan masyarakat tak terpisah satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat
istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan-tindakan dan karya manusia.
G.
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai.
Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961)
sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secarauniversal menyangkut
lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup
manusia ( MH )
Hakekat hidup untuk
setiap kebudayaan berbeda secara ekstem. Ada yang berusaha untuk memendamkan
hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup
sebagai suatu hal baik.
2. Hakekat Karya
Manusia ( MK )
Setiap kebudayaan
hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan
untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak
hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu
manusia ( WM )
Hakekat waktu untuk
setiap kebudayaan berbeda-beda. Ada yang berpandangan memetingkan orientasi
masa lampau, ada pula yang berpandangan unutk masa kini atau masa yang akan
datang.
4. Hakekat Alam Manusia
( MA )
Ada kebudayaan yang
menganggap manusia harus mengeksplorasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal
mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan
lama dan manusia harus menyerah kepada alam.
5. Hakekat Hubungan
Manusia ( WN )
Dalam hal ini, ada yang
mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal maupun
secara vertikal. Ada pula yang berpandangan individualistis.
H.
Perubahan Kebudayaan
Tidak
ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat
yang hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karna terjadi hubungan
antar kelompok manusia di dalam masyarakat.
Terjadinya
gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat
dan ksbudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik
tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam
jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk
berubah lebih cepat.
Perubahan
ini, selain karna jumlah penduduk dan kompsisinya, juga karna adanya difusi
kebudayaan, penemuan-penemua baru, khususnya teknologi dan inovasi.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Langganan:
Postingan (Atom)